Monica Broksil Putri Pariwisata Sulawesi Tengah. Melanjutkan studi ke jenjang pendidikan tinggi telah menjadi cita-cita dari setiap lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Hal tersebut tentunya dilakukan dengan cara masuk ke perguruan tinggi baik di dalam negeri, ataupun yang ada di luar negeri. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah, Universitas Tadulako (Untad) selalu menjadi “primadona” dan kompetitor dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Setiap tahunnya ratusan bahkan ribuan lulusan SMA berlomba-lomba mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi masuk agar dapat diterima dan ikut merasakan “atmosfer” yang ada di “bumi” Tadulako.
Fakultas Hukum adalah salah satu dari 10 Fakultas di Universitas Tadulako yang selalu menjadi tujuan “berlabu” dari para calon mahasiswa baru. Setiap tahunnya sekitar 600-an orang calon mahasiswa baru “menjatuhkan” pilihan untuk melanjutkan studi pada Fakultas yang selalu “melahirkan” para “pendekar hukum” ini. Perkuliahan di Fakultas Hukum sendiri terbagi atas dua program yaitu Reguler dan Non-Reguler. Dalam penyelenggaraan perkuliahan, Program Reguler diperuntukkan bagi mahasiswa yang belum bekerja atau sering disebut “mahasiswa murni”. Sedangkan Program Non-Reguler merupakan Kelas yang dibuka serta diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah bekerja. Oleh karena itu waktu perkuliahan di kelas Non-Reguler sendiri dimulai pada sore sampai dengan malam hari (di hari kerja), dan hari Sabtu sampai dengan Minggu (di luar hari kerja).
Monica Broksil adalah salah satu mahasiswa yang melanjutkan studi di Fakultas Hukum Untad. Di sela-sela kesibukannya sebagai Putri Pariwisata Sulawesi Tengah, Monica menyempatkan dirinya untuk tetap melanjutkan studi Strata Satu (S1)-nya dengan memilih Program Non-Reguler. Ditemui seusai mengikuti perkuliahan pada hari Minggu (04/10) kemarin, gadis kelahiran Makassar, 21 Agustus 1997 ini mengungkapkan alasannya memilih kelas Non-Reguler karena waktu perkuliahan yang dilaksanakan di luar jam kerja, sehingga ia dapat membagi waktu antara bekerja dan kuliah.
Tidak hanya sebagai seorang “Putri”, Monica juga memiliki “segudang” prestasi. Prestasi yang pernah disandangnya sewaktu “duduk di bangku” SMA dulu antara lain adalah, menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional pada Tahun 2013. Gadis “berparas” cantik ini juga pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 6 Palu Periode 2013/2014. Selain menjadi Ketua OSIS, ia dipercayakan untuk menjadi Duta Lalu Lintas Kota Palu pada Tahun 2013, dan tahun yang sama pula ia “diangkat” menjadi Putri Batik Kota Palu. Selanjutnya, pada Tahun 2014 ia mendapatkan gelar Juara Pertama Lomba Busana Adat Provinsi Sulawesi Tengah.
Anak ke-4 (terakhir) dari pasangan P. Efendi (Alm.) dan Rosdiana ini, mengungkapkan kebanggaan karena telah menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tadulako yang sangat dicintainya. Dengan berkuliah di Fakultas Hukum ia berharap dapat mewujudkan cita-cita untuk menjadi seorang Jaksa, agar dapat ikut berpartisipasi dalam menegakkan hukum dan keadilan, ujarnya.